JAKARTA- Ternyata ini perusahaan milik Sukanto Tanoto sang raja kelapa sawit yang beli istana bekas Jerman. Nama Sukanto Tanoto tentu sudah tidak asing lagi di telinga para pengusaha Tanah Air.
Pasalnya, Sukanto Tanoto merupakan salah satu pebisnis milyuner yang per 27 Februari 2023 menduduki posisi ke 18 orang terkaya di Indonesia dan orang terkaya di dunia ke-969 dengan harta mencapai USD3 miliar atau Rp45,81 triliun. (kurs Rp 15.271 per dolar). Tak heran jika ia mampu membeli istana bekas di Jerman.
Lantas, dari mana pundi-pundi kekayaan Sukanto Tanoto berasal? Inilah perusahaan milik Sukanto Tanoto sang raja kelapa sawit yang beli istana bekas Jerman.
Dilansir dari laman tanotofoundation.org, Senin (27/2/2023), Sukanto Tanoto merupakan pendiri dan juga pimpinan dari perusahaan Royal Golden Eagle (RGE). RGE sendiri merupakan sebuah perusahaan global di bidang manufaktur yang bergerak di bidang sumber daya alam.
Perusahaan yang memiliki kantor di Singapura, Hong Kong, Jakarta, Nanjing, dan Beijing ini memiliki aset lebih dari US20 miliar dengan 60.000 karyawan. Bisnis RGE sendiri mencakup beberapa area, yakni pulp dan kertas (APRIL – Asia Pacific Resources International Holding Ltd dan Asia Symbol), minyak kelapa sawit (Asian Agri dan Apical), selusosa khusus dan serat viscose (Bracell, Sateri, dan APR), dan eksplorasi & produksi terminal LNG (Pasific Energy).
Royal Golden Eagle (RGE) merupakan produsen minyak goreng di Indonesia dengan merek minyak Camar dan Harumas.
Asian Agri dalam laman web resminya mengatakan bahwa perusahaan memiliki 30 perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Provinsi Riau, Jambi, dan Sumatera Utara seluas 100.000 hektar.
Selain itu situs resmi Apical juga telah mencatat perusahaannya memiliki 6 kilang pemurnian, 3 pabrik biodiesel, satu pabrik pengolahan inti sawit dan satu pabrik oleokimia.
Sebagai anak perusahaan, Bracell kini menjadi salah satu produsen selulosa khusus terbesar di dunia yang produknya digunakan dalam berbagai macam hal, mulai dari tisu bayi hingga es krim.
Sebenarnya, bibit bisnis Sukanto Tanoto sudah ada sejak lebih dari setengah abad yang lalu. Dulunya Sukanto Tanoto mendirikan toko pemasok suku cadang secara sederhana bernama Toko Motor. Namun, berkat pemikirannya yang visioner kini bisnisnya telah berkembang pesat.
Selain itu, Sukanto Tanoto diketahui memiliki organisasi Tanoto Foundation yang berdiri pada 1981. Tanoto Foundation kini telah membentuk organisasi filantropi dengan nilai USD200 juta pada 2022 dan grupnya telah mengalokasikan USD200 juta untuk keperluan pengembangan bahan baku nabati dan solusi manufaktur bersih untuk teksti.
(RIN)
(Rani Hardjanti)