Transformasi Digital Pengadaan Barang dan Jasa Pangkas Potensi Korupsi di BUMN

Mutiara Oktaviana, Jurnalis
Sabtu 04 Maret 2023 08:12 WIB
Kementerian BUMN. (Foto: BUMN)
Share :

JAKARTA - Transformasi digital pengadaan barang dan jasa melalui sistem e-katalog menjadi syarat mutlak untuk memangkas berbagai potensi korupsi di pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Apalagi selama ini publik menilai bahwa sektor pengadaan barang dan jasa menjadi ladang korupsi.

“Sebenarnya transaksi pengadaan barang melalui e-katalog lebih cepat dibandingkan menggunakan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Saya yakin e-katalog sangat efektif untuk mencegah korupsi,” kata Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) Rosan Perkasa Roeslani saat menerima kunjungan Kepala Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi di KBRI Washington, Amerika Serikat dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (4/3/2023).

 BACA JUGA:Cegah Korupsi BUMN, Erick Thohir: Saya Punya Kesepakatan dengan KPK

Dia menjelaskan kalau Indonesia menjadi mitra ke-13 Badan Perdagangan dan Pengembangan Amerika Serikat (USTDA) pada 3 Juni 2021, khususnya dalam prakarsa Global Procurement Initiative: Understanding Best Value (GPI).

“Berdasarkan kemitraan yang telah terjalin, USTDA akan melatih para pejabat pengadaan publik untuk mendapatkan nilai terbesar bagi kepentingan investasi infrastruktur publik di Indonesia. Bergabungnya Indonesia sebagai mitra GPI ditandai penandatanganan nota kesepahaman antara USTDA dan Lembaga Kebijakan dan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)," katanya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa agenda kunjungan Kepala LKPP Hendrar Prihadi ke AS, dalam rangka menghadiri program USTDA’s Global Procurement Initiative, mengunjungi Kantor Kebijakan Pengadaan Federal (OFPP), dan Bank Dunia.

“Kami membahas sejumlah isu terkait peluang-peluang ekonomi di Amerika Serikat. Dan, saya juga memberikan perspektif tentang isu-isu penting terkait perdagangan Indonesia dan Amerika Serikat. Kita ketahui bersama bahwa Amerika Serikat adalah salah satu mitra dagang penting bagi ASEAN, khususnya Indonesia,” kata dia.

Secara kumulatif, nilai perdagangan antara ASEAN dan AS sebesar USD364,45 miliar sepanjang tahun 2021. Ekspor ASEAN ke AS senilai USD255,12 miliar dan impor ASEAN dari AS mencapai USD109,34 miliar.

Di antara negara-negara ASEAN, perdagangan Indonesia dengan AS berada di urutan kelima, yaitu mencapai USD37,02 miliar pada 2021, yang terdiri atas ekspor Indonesia ke AS mencapai USD25,77 miliar dan impor Indonesia dari AS sebesar USD11,25 miliar.

“Pada September 2022, Indonesia memperoleh surplus neraca perdagangan dengan Amerika Serikat sebesar USD1,26 miliar,” pungkas Rosan.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya