JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mendorong kontribusi pendapatan berbasis komisi atau Fee Based Income (FBI) di tahun ini. Di mana pada 2022, capaian kinerja FBI menjadi penopang utama laba perseroan.
Tahun lalu, FBI pionir bank syariah di Tanah Air tercatat sebesar Rp1,1 triliun atau tumbuh 95% year on year. Kontributornya adalah Muamalat DIN, bancassurance dan Cash Management System (CMS).
“Transaksi menggunakan Muamalat DIN menunjukkan tren yang sangat positif. Hal ini kami respon dengan sejumlah inovasi dan mengoptimalkan layanan di Muamalat DIN agar nasabah tertarik dan nyaman dalam bertransaksi. Selain itu, bancassurance dan CMS juga akan kami optimalkan kontribusinya,” ujarnya, Direktur Bank Muamalat Wahyu Avianto, Senin (13/3/2023).
Menurutnya, digital banking menjadi andalan karena adanya perubahan pola transaksi nasabah selama dan pascapandemi Covid-19. Sebelum pandemi mayoritas nasabah masih bertransaksi di kantor cabang.
Hanya sekitar 30% nasabah yang menggunakan kanal digital. Namun, saat ini aktifitas transaksi menggunakan kanal digital sudah di atas 90% yang didominasi oleh Muamalat DIN.
Inovasi terbaru dari Muamalat DIN adalah menu Bank Haji. Melalui menu ini, nasabah Bank Muamalat maupun non-nasabah dapat mengecek nilai manfaat pengelolaan dana haji.
Untuk saat ini, pengecekan nilai manfaat haji via Muamalat DIN baru tersedia untuk calon jemaah haji reguler. Selain itu, terdapat juga fitur pendaftaran dan pelunasan haji. Informasi tersebut dapat diperoleh cukup dengan mengakses Muamalat DIN tanpa harus ke kantor cabang Bank Muamalat.