JAKARTA - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mencatat laba bersih Rp59,11 miliar di 2022. Capaian ini lebih baik dibandingkan tahun lalu yang masih merugi.
Presiden Direktur HERO Patrik Lindvall membenarkan, peningkatan yang signifikan dibandingkan kinerja tahun sebelumnya ini didukung oleh keuntungan dari divestasi beberapa properti yang dimiliki.
Sebagai informasi, emiten pengelola jaringan Guardian dan IKEA ini melakukan divestasi kepada PT Okabe Hardware Indonesia pada Oktober 2022. Aset yang dilepas adalah tanah seluas 11.240 meter persegi, dengan bangunan 2 lantai (12.406 meter persegi).
Penilaian terhadap objek transaksi ini telah dilakukan oleh penilai independen Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Wiseso Saladin & Rekan.
Laporan penilaian mengungkapkan bahwa nilai pasar dari tanah dan bangunan tersebut adalah Rp196 miliar. Transaksi penjualan ke PT Okabe Hardware Indonesia ditetapkan pada harga Rp200 miliar.
Nilai divestasi tersebut telah mengacu pada pendapat kewajaran terhadap transaksi yang penilaiannya dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Yanuar, Rosye dan Rekan.
Kemudian pada November 2022, HERO melakukan divestasi aset berupa tanah, bangunan, serta aset dalam bangunan kepada PT Pro Alpine Utama. Luas tanah tersebut mencapai 25.633 meter persegi, dengan luas bangunan yang terdiri atas 2 lantai (20.003 meter persegi).
Penilaian terhadap objek transaksi ini telah dilakukan oleh penilai independen Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Wiseso Saladin & Rekan. Demikian dikuto dari Harian Neraca, Senin (20/3/2023).
Laporan penilaian mengungkapkan bahwa nilai pasar dari tanah dan bangunan tersebut adalah Rp187 miliar. Transaksi penjualan ke PT Pro Alpine Utama ditetapkan di harga Rp180 miliar.
Nilai divestasi tersebut telah mengacu pada pendapat kewajaran terhadap transaksi yang penilaiannya dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Yanuar, Rosye dan Rekan.
Perseroan juga telah menjual satu properti lainnya pada Januari 2023 yang akan lebih memperkuat posisi keuangan perseroan. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, HERO mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp4,43 triliun. Angka ini meningkat 27,44% dari Rp3,48 triliun sepanjang 2021.
HERO mencatatkan adanya peningkatan beban pokok pendapatan dari Rp1,96 triliun menjadi Rp2,58 triliun sepanjang 2022. Adapun laba kotor HERO meningkat 22,18% menjadi Rp1,85 triliun.
Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, HERO mampu membalikkan rugi menjadi laba tahun berjalan sebesar Rp59,11 miliar sepanjang 2022. Kondisi ini kontrasi dengan tahun sebelumnya, di mana HERO menderita rugi Rp963,52 miliar.
Sementara itu, aset HERO meningkat 10,15% yoy dari Rp6,27 triliun pada akhir 2021 menjadi Rp6,91 triliun pada akhir 2022. Di sisi lain, jumlah liabilitas naik 10,6% yoy dari Rp5,39 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp5,97 triliun pada 31 Desember 2022. Kemudian untuk kas dan setara kas akhir tahun terjadi penurunan 40,25% yoy dari Rp168,73 miliar menjadi Rp100,81 miliar.
(Feby Novalius)