Namun demikian, Danang mengungkapkan saat ini pihaknya masih terus berkomunikasi dengan para BUJT perihal besaran diskon tarif yang akan diberikan saat musim mudik Lebaran 2023. Mengingat tidak semua BUJT mempunyai kondisi keuangan yang berbeda.
"Namanya diskon tarif ini inisiatif badan usaha. Kita komunikasikan dengan mereka, kalau ada keinginan dari masyarakat atau pengguna jalan tol. Tapi kita juga pahami selama pandemi pendapatan mereka berkurang antara 40%-60%," ujarnya.
Selama pandemi Covid 19, BUJT tidak lagi memberikan diskon tarif tol. Mengingat volume masyarakat masih relatif kecil imbas pembatas mobilitas. Padahal pada tahun 2019, Asosiasi Tol Indonesia memberikan diskon tarif tol 15% khusus pada arus mudik.
"Mereka (BUJT) masih menghitung-hitung. Mereka masih menghitung seperti apa kondisinya karena tidak semua badan usaha sama kondisi keuangannya," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)