BALI - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti besarnya kesenjangan inklusi keuangan di antara negara-negara Asia Tenggara (Asean).
Hal tersebut disampaikan dalam High Level Dialogue (Seminar) on Promoting Digital Financial Inclusion and Literacy for MSMEs yang merupakan rangkaian acara Asean Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting di Bali.
"Beberapa negara Asean masih memiliki indeks inklusi keuangan yang rendah. Di mana menunjukkan adanya gap yang besar di antara negara-negara Asean," katanya, Bali, Rabu (29/3/2023).
Berdasarkan data Findex 2021 yang dikeluarkan Bank Dunia dan International Finance Corporation (IFC) menunjukan adanya perbedaan yang mencolok pada indeks inklusi keuangan di antara anggota negara Asean.
BACA JUGA:
"Kisarannya direntang 3% untuk yang terendah hingga 70% yang tertinggi. Tapi rata-rata indeks inklusi keuangan di Asean sebesar 41%. Rendahnya akses ke layanan keuangan juga menjadi tantangan," katanya.