"Saya sudah usulkan ke pak Mendag kemarin, agar produk-produk impor ya itu mungkin jangan langsung masuk ke pasar di Jawa, jadi berlabuhnya produk impor itu katakanlah di Sorong, Jayapura, sehingga nanti kan kita masih bisa kompetitif produk lokal itu," kata Teten.
"Dan juga akan bagus untuk tol laut yang selama ini muatannya hanya dari barat, dari timur kosong. Sehingga biaya logistik untuk produk-produk yang dikirim ke indonesia timur itu dibebankan ongkosnya ke pengiriman dari barat," tambah dia.
Di samping itu, dia tidak menampik bahwa China memiliki keunggulan dalam hal bahan baku. Sehingga tak ayal jika pakaian jadi Indonesia susah bersaing di pasar dunia terlebih China.
Namun, kata Teten, untuk menjaga pakaian jadi Indonesia tetap laku di pasar lokal, pemerintah bisa melakukan restriksi (pembatasan produksi) pakaian jadi China. Sehingga volume penjualan baju lokal tetap tinggi dibandingkan baju China.
"Harus diakui lah China itu punya bahan baku semuanya. Jadi produk-produk tekstil pakaian jadi itu susah kita bersaing di pasar dunia, saingan dengan produk China. Tapi kita kan bisa juga ada restriksi yang dilakukan untuk melindungi produk lokal," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)