William menambahkan, pendapatan segmen jasa batu bara ini memberikan kontribusi sebesar 22,7% ke total pendapatan Perseroan. Adapun laba kotor yang berasal dari segmen jasa batubara sebesar Rp181,9 miliar atau meningkat sebesar 89,9% YoY dan berkontribusi sebesar 30,9% total laba kotor Perseroan.
Lebih lanjut, William mengungkapkan, energy security menjadi peluang bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri maupun luar negeri. Sebab pada tahun 2022, Perseroan menargetkan angkutan volume jasa bongkar kereta dan muat tongkang batu bara masing-masing sebesar 7,8 juta MT dan telah tercapai 149,5% dan 100,2% dari target tahun 2022.
"Untuk segmen penjualan batu bara manajemen menargetkan volume sebesar 2,5 juta ton di mana 50% target tersebut berasal dari tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim. Pada akhir tahun 2022, volume penjualan batu bara sebesar 2,5 juta MT atau telah mencapai 100,0% target tahun ini. Pada tahun ini juga Perseroan telah berhasil mempertahankan zero fatality selama 3 tahun terakhir," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)