3 Perusahaan yang Ternyata Milik Otto Toto Sugiri, Orang Terkaya Indonesia dari Bisnis Teknologi

Rina Anggraeni, Jurnalis
Rabu 05 April 2023 11:01 WIB
Ilustrasi (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA-Perusahaan yang ternyata milik Otto Toto Sugiri, orang terkaya Indonesia dari bisnis teknologi menarik untuk dikulik. Dia masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia sebagai pendatang baru pada 2021 versi Forbes.

Dari daftar 50 orang terkaya di Indonesia, Otto Toto Sugiri berada di urutan ke-19 yang dirilis oleh Forbes.

Otto Toto Sugiri mempunyai kekayaan USD2,5 miliar atau setara Rp37,5 triliun (kurs Rp15.000 per USD).

Perusahaan yang ternyata milik Otto Toto Sugiri, orang terkaya Indonesia dari bisnis teknologi dilansir dari berbagai sumber:

1. DCI Indonesia

Otto Toto Sugiri adalah salah satu Pendiri dan Presiden Direktur DCI Indonesia.Dia memulai perusahaan pada tahun 2011 dan membangunnya menjadi operator pusat data terbesar di Indonesia.

Saham DCI Indonesia melonjak sejak listing pada Januari 2021 serta menjadi pusat data terbesar Indonesia dan melayani lebih dari separuh kapasitas lokal negeri ini. Setelah terdaftar pada Januari 2021, nilai saham DCI meningkat 11.000% dan menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di Indonesia.

Kapasitas pusat data Indonesia yang sesungguhnya adalah 81 MW, kalah jauh dengan Singapura yang mencapai 613 MW. Mengenai hal ini, pria yang penampilannya identik dengan kaos hitam dan rambut keperakan ini menyampaikan keprihatinannya.

2. Sigma Cipta Caraka

Sigma Cipta Caraka merupakan perusahaan pertama yang Sugiri dirikan. Kala itu, Sigma adalah salah satu perusahaan software paling awal di Indonesia dan berhasil menembus penjualan terbesar, mengalahkan provider software impor.

Sugiri mendirikan Sigma setelah meninggalkan pekerjaannya di Bank Bali. Dia mendirikan perusahaan itu bersama Marina Budiman yang hingga kini masih menjadi rekannya dengan modal sekitar USD200 ribu.

Tahun-tahun itu, sektor perbankan tengah berkembang pesat berkat berlakunya aturan baru dari Pemerintah. Klien pertama Sigma adalah salah satu dari bank baru tersebut. Tak perlu menunggu setahun, Sigma telah berhasil meraup pendapatan USD1,2 juta.

3. BaliCamp

Balicamp adalah perusahaan sekunder Sigma. Untuk menjalankannya, Sugiri tinggal di sebuah resort yang terletak di Bali dengan gaya hidup yang murah dan tenang. Langkah ini dia lakukan untuk menggaet talenta baik dari lokal maupun internasional.

Salah satu proyek yang dilakukan BaliCamp adalah membuat pengecek ejaan bahasa Indonesia untuk Microsoft. Co-founder Tokopedia yang kini telah merger menjadi GoTo, Leontinus Alpha Edison, mengatakan bahwa BaliCamp kala itu sangat populer dan menjadi tempat terkeren untuk bekerja.

Sayangnya, BaliCamp harus tutup imbas peristiwa bom Bali pada 2002. Meskipun begitu, Sigma sama sekali tak terdampak akan hal ini bahkan menjadi lebih kuat dan berhasil bertahan dari krisis finansial Asia.

(RIN)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya