JAKARTA- Siapa Iman Mahlil Lubis penempel stiker QRIS palsu di Masjid? ternyata bukan sosok sembarangan menarik untuk dikulik. Pasalnya, Dia mengganti barcode Qris untuk sumbangan masjid tersebut agar masuk ke kantong rekening pribadinya.
Siapa Iman Mahlil Lubis penempel stiker QRIS palsu di Masjid? ternyata bukan sosok sembarangan dilansir dari Linkedin, Mohammad Iman Mahlil pernah menduduki jabatan prestisius. Tercatat, sebagai Managing Director selama tiga tahun. Kemudian bekerja di salah satu perbankan plat merah selama 12 tahun 7 bulan.
Adapun, jabatan yang pernah diemban Government’s Project Relationship Manager, Assistant Manager dan Auditor.
Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) telah melakukan pemblokiran terhadap akun QRIS usai ditemui tindak kejahatan penipuan dengan modus menempelkan barcode QRIS di kotak amal Masjid.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyatakan bahwa Bank Indonesia bersama dengan lembaga utama dalam ekosistem QRIS seperti Asosiasi Sistem Pembayaran (ASPI), PJP, Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP), PT Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional (PTEN) terus menelusuri terkait potensi adanya modus serupa pada pedagang/merchant lain.
"Untuk menghindari kejadian serupa, BI menghimbau kepada masyarakat, PJP, dan pedagang/merchant, untuk bersama-sama meningkatkan keamanan dalam bertransaksi menggunakan QRIS,'' ujarnya saat taklimat media, Selasa (11/4/2023).
Adapun bagi PJP, ASPI juga telah menerbitkan pedoman edukasi kepada pedagang/merchant dan pengguna QRIS, agar dapat meningkatkan keamanan transaksi QRIS. Untuk itu, BI mengharapkan PJP melaksanakan pedoman tersebut.
Sementara itu, Erwin juga menyatakan bahwa pihak merchant diharapkan dapat memastikan keamanan QRIS yang ditampilkan agar tidak dapat diganti atau dimodifikasi oleh pihak yang tidak berwenang.
'Secara reguler pedagang/merchant diharapkan juga senantiasa memeriksa QRIS miliknya, sehingga QRIS yang ditampilkan memang benar QRIS milik pedagang/merchant terkait dan tidak diganti atau diubah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,'' tambahnya.
(RIN)
(Rani Hardjanti)