Menurut Kholid, sejak masa pandemi COVID-19, kinerja Pertamina Group, termasuk Subholding Pertamina Hulu Energi memang cukup stabil. Hal itu terlihat dari kinerja keuangan, termasuk laba dan juga dari sisi produksi.
"Padahal, pada periode yang sama perusahaan migas asing seperti Petronas dan Shell mengalami tekanan," lanjutnya.
Dengan pencapaian tersebut, lanjutnya, PHE akan bisa memberikan kontribusi terhadap ketahanan energi nasional. Pada prinsipnya ketahanan energi nasional harus memenuhi lima pilar, yakni availability (ketersediaan), affordability (keterjangkauan), accessability (kemudahan), acceptability (masyarakat & lingkungan), dan sustainability (keberlanjutan).
"Dalam prinsip ini, PHE sudah memenuhi sejumlah pilar ketahanan energi di antaranya ketersediaan, dan keberlanjutan," ujarnya.
Menurut Kholid, produksi Pertamina telah menyumbang 54% dari kebutuhan nasional. Pencapaian PHE yang mengalami peningkatan produksi, tambahnya, juga akan menambah angka produksi energi, sehingga kontribusi NOC
(Dani Jumadil Akhir)