JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) restrukturisasi kredit hingga akhir kuartal I-2023 tersisa Rp45,8 triliun atau hanya mencapai 7,3% dari total kredit, jauh menurun dari kuartal I tahun lalu yang masih mencapai 12% dari total kredit.
Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini menyatakan, penurunan ini terutama berasal dari sektor-sektor yang paling terdampak pandemi seperti restoran, hotel, tekstil dan konstruksi, mengindikasikan bahwa bisnis debitur kembali pulih.
“Kami tentunya sangat bersyukur bahwa portofolio kredit restrukturisasi terdampak pandemi terus mengalami penurunan. Penurunan tersebut berasal dari sektor-sektor yang paling terdampak pandemi dan mengindikasikan bisnis debitur mulai pulih,” ujar Novita dalam Public Expose Kuartal I 2023 BNI, Selasa (18/4/2023).
Adapun dinamika bisnis dan ekonomi serta baru pulihnya perekonomian nasional pasca pandemi membuat BNI harus cermat dalam mengidentifikasi dan mendorong mesin-mesin pertumbuhan bisnis yang telah siap untuk melakukan ekspansi.
Hal ini bertujuan untuk memastikan kualitas aset tetap terjaga dan BNI mampu mengoptimalkan pendapatan dari ekosistem bisnis nasabah sehingga pencapaian laba dapat sustain kedepannya.