Perusahaan di Inggris Uji Coba Kerja 4 Hari, Hasilnya Mengejutkan

JAKARTA - Perusahaan-perusahaan di Inggris mulai melakukan uji coba pertama empat hari kerja dalam seminggu. Hasilnnya ternyat sangat meningkatkan produktivitas. Sehingga 30% perusahaan yang sudah menerapkan bakal permanenkan kebijakan ini.

Mengutip BBC Indonesia, Selasa (25/4/2023), uji coba empat hari kerja dalam seminggu dilakukan mulai Februari 2023. Hasilnya pun sangat positif.

Di mana lebih dari 60 perusahaan yang berpartisipasi dalam uji coba, mulai dari kantor agen pemasaran hingga perusahaan keuangan, layanan pendidikan hingga toko ikan dan keripik, 92% pemberi kerja menyampaikan akan melanjutkan minggu kerja yang lebih singkat ini.

Bahkan sebanyak 30% di antaranya menjadikan perubahan ini permanen. Tercatat ada lebih dari 3.000 karyawan menerapkan uji coba ini dan 71% mengatakan tingkat kelelahan berkurang serta ada peningkatan kesehatan fisik dan kesejahteraan.

Perusahaan yang berpartisipasi dalam uji coba yang diselenggarakan oleh organisasi nirlaba 4 Day Week Global ini melaporkan juga bahwa pekerjanya dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga mereka, melakukan hobi, dan lebih memperhatikan diri sendiri.

“Staf kami bekerja sangat keras setelah pandemi dan biaya hidup meningkat,” jelas Kepala Eksekutif Saluran Bantuan Saran Konsumen Citizens Advice, Alison Dunn.

“Kelelahan telah menjadi masalah, jadi bekerja empat hari seminggu telah memberi mereka ruang untuk bersantai, ada orang-orang yang menghabiskan hari libur ekstra dengan anak-anak mereka, berjalan-jalan di hutan, dan menghasilkan uang dari hobi mereka,” sambung Alison.

Para Pemilik Perusahaan dalam uji coba ini juga menyampaikan bahwa berkurangnya hari kerja dalam seminggu telah meningkatkan produktivitas dan hasil.

“Ketika orang-orang menikmati hari libur tambahan, itu menciptakan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik. Ini pada akhirnya membuat orang lebih bahagia dan tidak terlalu stres,” kata CEO Agen Pemasaran Digital Trio Media, Claire Daniels.

“Dan orang-orang yang lebih bahagia bekerja lebih baik,” ujarnya.

(Feby Novalius)