Ketiga, sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sarman mengatakan, pelaku UMKM dapat mengambil kesempatan untuk menjajakan barang dagangannya dengan mengedepankan kearifan lokal. Menurut Sarman, banyak masyarakat perkotaan yang gemar membeli souvenir, makanan hingga kain khas daerah.
“Sehingga pelaku UMKM bisa menjaga minat tersebut dengan tidak menaikkan harga secara signifikan. Dikhawatirkan itu akan merusak daya beli masyarakat,” katanya.
Sarman menambahkan, momentum libur lebaran memang berperan pesat terhadap peningkatan perputaran uang di Indonesia. Bahkan, hampir 25% dari perputaran uang secara tahunan terjadi pada periode ini. Selain itu, perputaran uang tidak hanya terfokus pada daerah tertentu, melainkan menyeluruh ke setiap wilayah Indonesia.
“Sehingga ini bisa memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah,” pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)