Aksi May Day 2023 Bakal Diikuti 50 Ribu Buruh, Ada 6 Tuntutan

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Kamis 27 April 2023 13:20 WIB
Demo buruh (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Aksi May Day pada 1 Mei 2023 akan diikuti 50 ribu buruh. Presiden Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan jumlah pekerja yang ikut memperingati hari buruh internasional tersebut masih kurang dari target sebelumnya yang akan di ikuti oleh 100 ribu orang.

Said Iqbal menjelaskan hal itu dikarenakan masih ada beberapa pekerja yang memang mengambil cuti tambahan pasca cuti bersama lebaran 2023. Meski demikian perayaan may day tetap dilakukan pada tanggal 1 Mei 2023.

"Memang agak sulit untuk saat ini mengumpulkan masa, karena rata-rata buruh akan kembali bekerja masuk pada tanggal 2 Mei 2023," ujar Said Iqbal dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/4/2023).

Lebih lanjut Said Iqbal menjelaskan perayaan May Day akan dilakukan serentak diseluruh Indonesia dengan titik aksi kantor Gubernur. Perkiraan aksi di titik wilayah lain akan di ikuti oleh puluhan ribu buruh yang terdiri dari beberapa organisasi serikat pekerja hingga serikat petani dan golongan mahasiswa.

Pada peringatan May Day tahun ini setidaknya ada 6 isu pokok yang akan dibawa oleh serikat buruh. Antara lain menuntut pencabutan Omnibus Law UU Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, sahkan RUU PPRT, menolak RUU Kesehatan, cabut ketentuan parliamentary threshold 4% dari total suara sah nasional, wujudkan reforma agraria dan kedaulatan pangan, dan menyerukan untuk memilih calon presiden yang pro buruh dan kelas pekerja.

Perayaan May Day nantinya akan terbagi menjadi 2 waktu pada 1 hari yang sama. Pertama akan dilakukan aksi di Istana Negara pada pukul 09.30 - 12.30 WIB, setelah itu masa aksi melanjutkan acara di Istora Senayan untuk menyelenggarakan May Day Fiesta pada pukul 13.00 - 17.00 WIB.

"May Day fiesta akan menampilkan paduan suara dari buruh tentang lagu perjuangan dan deklarasi darah juang kaum buruh, selain itu partai buruh juga akan mendeklarasikan koalisi orang kecil, ini untuk mengimbanginya koalisi besar atau kebangsaan, ini akan di pelopori partai politik non parlemen, serikat buruh, gerakan petani dan nelayan," pungkasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya