Ekonomi AS Cuma Tumbuh 1,1% di Kuartal I-2023, Dibayangi Ancaman Resesi

Safina Asha Jamna, Jurnalis
Jum'at 28 April 2023 07:37 WIB
Ekonomi AS (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - Ekonomi AS melambat secara tajam dari Januari sampai Maret, dengan pertumbuhan hanya 1,1% sementara suku bunga tinggi menerpa pasar perumahan dan bisnis mengurangi inventori mereka.

Dikutip VOA Indonesia, Jumat (28/4/2023) Departemen Perdagangan menunjukkan PDB Amerika melemah setelah menikmati pertumbuhan sebesar 3,2% dari Juli sampai September dan 2,6% dari Oktober sampai Desember.

Tetapi belanja konsumen, yang mengambil porsi 70% dari kegiatan ekonomi AS, tetap andal dan tumbuh 3,7%, yang paling tinggi dalam kurun dua tahun terakhir.

Belanja barang, khususnya, solid: tumbuh pada laju tercepat sejak kuartal kedua 2021. Pakar ekonomi tadinya meramalkan PDB akan tumbuh 1,9% dalam kuartal Januari sampai Maret.

Di balik kelemahan kuartal ini, terjadi pengurangan tajam inventori bisnis, yang mengakibatkan penurunan 2,3% dari total pertumbuhan.

Bisnis biasanya mengurangi inventori kalau mereka mengantisipasi penurunan kegiatan ekonomi.

Perlambatan ekonomi ini mencerminkan dampak dari kebijakan agresif Fed, alias Bank Sentral AS, untuk menjinakkan inflasi, di mana badan itu memberlakukan sembilan kali kenaikan suku bunga tahun lalu.

Melonjaknya biaya pinjaman ini diduga akan menyebabkan ekonomi masuk ke dalam resesi tahun ini.

Meskipun telah mereda dari rekor tertinggi selama empat puluh tahun terakhir, tingkat inflasi masih berada di atas target Fed sebesar 2%.

Pasar perumahan, yang khususnya rentan terhadap suku bunga pinjaman yang lebih tinggi, telah terpukul.

Banyak bank memperketat standar pinjaman mereka sejak kegagalan dua bank besar AS bulan lalu, sehingga semakin sulit untuk membeli rumah maupun mobil, atau memperluas bisnis.

“Ekonomi tidak memiliki momentum untuk melangkah maju pada awal tahun ini,” kata Andrew Hunter dari Capital Economics.

“Kita masih terus mengalami tekanan suku bunga tinggi dan kondisi pengetatan kredit sehingga mendorong ekonomi ke dalam sebuah resesi yang ringan sebentar lagi,” tambahnya.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya