Sebaliknya, bila ada kekeliruan atas operasional bisnis perusahaan, maka terus diperbaiki.
"Tentu kerugian karena kasus korupsi, apalagi dari utang yang harus kita sikat, tetapi itu karena salah berhitung secara operasional harus kita perdalam, apakah karena saat Covid, apakah juga masa daripada itu nya belum maksimal," kata dia.
"Contoh jalan tol, jalan tol itu kan prosesnya 8 tahun supaya itu bisa menjadi cash flow positif, tetapi jadi 10 tahun, kenapa? Mesti kita hitung, apakah karena Covid, atau karena kemarin itu trafiknya itu belum setinggi yang diprediksi, nah itu kan hal-hal yang lumrah," lanjut dia.
Terkait utang BUMN Karya, lanjut Erick, pihaknya tengah melakukan restrukturisasi agar keuangan perusahaan bisa menjadi positif.
"Sekarang kita melakukan restrukturisasi supaya utang ini lebih sehat," tuturnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)