JAKARTA – Penyaluran bantuan sosial (bansos) beras masuk tahap kedua. Pemerintah mulai melakukan pendistribusian bantuan pangan beras tahap ke-2 kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 38 provinsi.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bantuan beras tahap ke-2 telah mulai didistribusikan pada 2 Mei 2023, ini dilakukan menyusul hampir rampungnya pendistribusian tahap pertama.
“Kita tidak ingin ada jeda antara pendistribusian tahap 1 dan 2, mengingat beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang dikonsumsi setiap hari, sehingga saat pendistribusian tahap 1 hampir rampung paralel langsung kita lanjut tahap 2. Tentunya banyak KPM yang sudah menunggu realisasi bantuan tahap ke-2 ini,” ujarnya di Jakarta, dikutip Kamis (4/5/2023).
Lebih lanjut Arief melaporkan, sampai dengan 2 Mei 2023 atau pada hari pertama penyaluran bantuan beras tahap 2, Perum Bulog telah menyalurkan sebanyak 1.680 ton beras, jumlah tersebut setara bantuan bagi 168 ribu KPM. Adapun realisasi pendistribusian tertinggi di provinsi Maluku sebanyak 878 ton atau 68% dari total alokasi bantuan di provinsi Maluku sebanyak total 1.285 ton.
Arief mengatakan, sama seperti bantuan beras tahap pertama, bantuan tahap ke-2 ini juga akan disalurkan kepada 21,3 juta KMP di 38 provinsi dengan mengoptimalkan stok beras Bulog di 26 Kantor Wilayah se-Indonesia. Pendistribusian juga tetap menggandeng 3 perusahaan ekspedisi besar, yaitu PT Pos Indonesia (Persero), PT Jasa Prima Logistik (JPL), dan PT DNR sehingga bisa dipantau dan dipastikan posisi pendistribusian per-item-nya.
“Dalam pendistribusian bantuan tahap 2 ini tidak ada spesifikasi yang dikurangi, kualitas beras tetap terjaga baik, beras yang kita salurkan ini adalah beras baru. Untuk pelayanan kita terus lakukan perbaikan agar lebih cepat dan mudah. Pendistribusian tetap dilakukan by name by address sesuai data KPM dari Kemensos. Kualitas produk, akurasi dan kecepatan menjadi prioritas,” ungkapnya.