Adapun penurunan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kebutuhan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, dan kebutuhan likuiditas valuta asing (Valas) sejalan dengan antisipasi dalam rangka hari besar Keagamaan Nasional yaitu Ramadhan dan Idul Fitri.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan, impor atau 6,3 bulan impor, dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," tukas Ibrahim.
Di samping itu, dia memprediksi, untuk perdagangan besok, Selasa (9/5/2023) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.690- Rp14.750.
(Zuhirna Wulan Dilla)