Cerita Mendag Diprotes Gegara Musnahkan Baju Bekas Impor

Avirista Midaada, Jurnalis
Sabtu 13 Mei 2023 13:24 WIB
Baju Bekas Impor Dimusnahkan. (Foto: Okezone.com/Antara)
Share :

MALANG - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengakui kerap diprotes banyak pihak karena memusnahkan pakaian bekas atau thrifting. Padahal pakaian bekas impor luar negeri itu menjadi hambatan dan musuh bagi UMKM di dalam negeri.

Oleh karena itu, pemerintah bersama beberapa lembaga kementerian memberanikan diri untuk memusnahkannya.

"Hambatan yang memusnahkan yang akan menghancurkan UMKM kita yaitu selundupan pakaian bekas, biasa walaupun saya banyak di protes orang," ucap Zulkifli Hasan, di acara Talkshow bertemakan 'Restorasi SDM Unggul untuk Kemandirian Ekonomi' di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pada Sabtu (13/5/2023).

Menurutnya, pakaian bekas atau thrifting yang masuk ke Indonesia ternyata sudah menguasai dan mengambil alih pangsa pasar UMKM dalam negeri sebesar 32 persen.

Padahal pakaian bekas itu disebutnya, tidak membayar pajak hingga tidak menyerap tenaga kerja pada proses pembuatannya karena berasal dari luar negeri.

"Itu sudah menguasai pasar UMKM kita kira-kira 32 persen, tidak bayar pajak, nyelundup, dia tidak ada tenaga kerja karena bekas, nggak ada biaya apapun, oleh karena itu kita perangi," papar pria kelahiran Lampung 62 tahun ini.

Dia khawatir bila pakaian bekas itu terus berkembang maka produk-produk fashion anak-anak muda Indonesia bisa kalah bersaing. Maka pemerintah memutuskan berani mengantisipasi itu agar pasar produk fashion pakaian dalam negeri bisa berkembang.

"Kalau anak-anak belajar mengembangkan usaha itu yang akan pasar direbut oleh selundupan. Kita harus menciptakan pemerintah agar ekosistem ekonomi dalam negeri menunjang, ntar kita bisa take off untuk menyerbu pasar dunia, nggak siap bagaimana kita mau take off keluar," terangnya.

Zulhas menambahkan, bila perlu merapikan kebijakan di dalam negeri sambil mengembangkan pelaku-pelaku UMKM agar bisa bersaing ke luar negeri untuk merambah ekspor. Hal ini demi meningkatkan brand produk-produk Indonesia di dunia internasional agar terwujud Indonesia sebagai negara maju.

"Oleh karena itu di dalam negeri kita rapikan, kita kembangkan, lingkungannya ekosistemnya kita perbaiki baru kita bisa menggempur pasar dunia, menguasai pasar dunia. tanpa itu Indonesia emas tahun 2045 tentu sekedar menjadi cita-cita," pungkasnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya