Heboh Warga Malaysia Panic Buying Beli Air Minum Kemasan, di Indonesia Aman?

Dovana Hasiana, Jurnalis
Senin 22 Mei 2023 13:40 WIB
Air minum. (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menanggapi soal panic buying di Malaysia di mana masyarakat berbondong-bondong membeli air minum kemasan dalam jumlah yang banyak.

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri mengatakan, kejadian panic buying itu tidak berpengaruh kepada Indonesia.

 BACA JUGA:

Selain itu, Febri mengatakan pasokan air mineral dalam kemasan (AMDK) di Indonesia sejauh ini cukup untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Sehingga masyarakat tidak perlu panik dan melakukan hal yang sama dengan yang terjadi di Malaysia.

 BACA JUGA:

“Panic Buying di Malaysia tidak berdampak ke kita. Sejauh ini, industri dalam negeri masih bisa memenuhi kebutuhan AMDK . Jadi aman, tidak ada masalah apapun,” ujar Jubir Kemenperin Febri Hendri kepada MNC Portal Indonesia, Senin (22/5/2023).

Selain itu, Kemenperin mengatakan, pemenuhan kebutuhan AMDK dalam negeri menjadi prioritas utama.

 

Menurutnya, pihaknya terus akan memastikan bahwa kebutuhan dalam negeri tercukupi baru kemudian melakukan ekspor.

Febri mengatakan, pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap situasi panic buying yang terjadi di Malaysia sehingga bisa melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya hal serupa di Indonesia.

“Kami masih memantau. Tapi yang jelas pasokan AMDK kita masih mencukupi,” terangnya.

Menurut Febri, sebelumnya tidak pernah ada kejadian panic buying AMDK di Indonesia.

Bahkan ketika momentum Lebaran di mana Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengeluarkan ketentuan larangan truk dan angkutan barang lewat jalan tol dan non tol selama masa mudik Lebaran 2023.

“Pasokan saat itu sempat terhambat. Tapi tidak menciptakan panic buying dan tidak ada masalah apapun,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Warga Malaysia sempat dilanda panic buying dengan berbondong-bondong membeli air minum kemasan dalam jumlah yang banyak.

Dalam video yang beredar, masyarakat tampak memadati supermarket untuk berbelanja air kemasan yang menyebabkan sejumlah stok di beberapa rak habis terjual.

Adapun hal ini disebabkan oleh penurunan curah hujan dan bendungan yang mengering.

Namun, situasi itu semakin diperparah dengan adanya gangguan sistem bendungan air di Sungai Muda yang terbuka sendiri karena ada sensor yang salah. Ini pun mempengaruhi produksi air olahan di Instalasi Pengolahan Air (WTP) Sungai Dua, dilansir The Star.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya