Setelah nyaman dengan mesin EDC gelombang ujian pun kembali datang menghadang. Lama kelamaan Agen BRILink di wilayahnya pun bermunculan. "Kami ini posisinya di tengah-tengah. Di belakang, depan, samping kanan kiri ada Agen BRILink juga," keluh Puji.
Tantangan pun tidak berhenti sampai di situ. Pandemi Covid-19 pada tahun 2019 membuat usahanya luluh lantak. Penjualan handphone dan pulsa kompak menurun tajam.
"Dulu itu orang beli pulsa buat SMS dan telepon. Sekarang zaman android, pakai WiFi di rumah. Pandemi kan pada langganan WiFi, buat anak sekolah suami kerja," jelas Puji.
Kemudian Puji pun menyusun strategi inovasi agar pembeli bisa terus datang ke gerainya dan menguatkan pendapatan. Puji pun mengamati potensi pembeli, pola pembelian, juga naik turunnya usaha.
Akhirnya dia memutuskan bangkit melalui inovasi baru dengan memaksimalkan perangkat digital mesin EDC yang dimilikinya.
"Saya berinovasi dengan membuat promo, bagi pelanggan yang melakukan 10 kali transfer dengan mesin EDC maka akan mendapatkan hadiah berupa gratis pulsa Rp10 ribu," tegas Ibu tiga anak ini.
Begitu diinformasikan, pelanggannya pun kembali melakukan transaksi kepada Puji. Transaksi antara lain berupa kiriman uang para driver ojek online, sopir Bajaj, pedagang pasar yang akan mengirimkan uang ke kampung halaman. "Begitu transaksi ke-10, saya langsung kasih pulsa Rp10 ribu," ujar Puji
Langkah kecil ini membuahkan hasil. Sebagai pengusaha mikro, Puji berkesimpulan, setiap usaha pasti ada saja ujiannya. Kuncinya, cara menyikapinya jangan terlalu berlebihan.
"Dijalani saja, terkadang masalah itu ketika dijalani tidak separah yang kita bayangkan. Kalau dijalani pasti pintu rezeki akan terbuka," tutup wanita kelahiran Solo ini.
(Feby Novalius)