Selain itu, pendapatan dari segmen pelayanan jasa barang IPCC juga meningkat 34,47% (yoy) menjadi Rp 10,71 miliar. Perseroan, lanjut Sumarmo, berkomitmen akan membagikan dividen pada 2023 minimal sebesar 60 hingga 70% dari laba bersih tahun buku 2022, sama seperti tahun buku 2021.
“Tentunya kami berkomitmen seperti tahun-tahun sebelumnya (dividen), untuk memberikan nilai tambah untuk pemegang saham kami,” ujarnya.
Secara historis, dia mengungkapkan setiap tahun IPCC hampir selalu membagikan dividen sebesar 60 hingga 70% dari laba bersih. Pihaknya menyebut pada tahun buku 2022, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp161,72 miliar atau meroket 169,3% year on year (yoy) dibandingkan laba tahun berjalan periode 2021 yang sebesar Rp60,05 miliar.
Karena itu, menurut dia, peluang perseroan cukup besar untuk membagikan dividen tunai lebih dari 60 hingga 70% dari laba bersih pada 2023 ini.
(Feby Novalius)