Sri Mulyani: Pemulihan APBN RI Luar Biasa, Kalahkan China hingga Malaysia

Michelle Natalia, Jurnalis
Selasa 30 Mei 2023 14:30 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Okezone)
Share :

Selain itu, India yang tadinya pertumbuhannya lebih tinggi dari Indonesia, dan China tumbuh lebih tinggi dari Indonesia selama 10 tahun, juga menggunakan defisit fiskal yang jauh lebih agresif, yaitu defisit pada saat terjadinya pandemi mencapai minus 12,9%.

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) tentunya dengan kemampuan mereka untuk mengisukan surat utang yang begitu besar dan pembelinya tersebar di seluruh dunia, mereka mampu untuk mencapai defisit minus 14%.

"AS sekarang menghadapi defisit di angka minus 5,5% dan mereka juga dalam kondisi politik untuk menjelaskan apakah cap atau batas dari jumlah utang bisa dinaikkan. Karena, kalau tidak, mereka harus konsolidasi yang makin agresif," sambung Sri.

Dalam konteks ini, dia mengatakan bahwa Indonesia tidak terkecuali, tetapi speed dan level konsolidasi Indonesia jauh lebih cepat. Bahkan jika melihat Malaysia dan Thailand, pasca pandemi 2020 justru defisitnya bukan menurun tapi meningkat.

Defisit Thailand dari minus 4,7% ke minus 5,5% dan Malaysia dari minus 4,9% ke minus 5,3%. Kemudian, China membaik tetapi juga masih di minus 7,5%. Untuk India yang tadi pertumbuhannya tinggi, dibayar dengan defisit yang masih sangat lebar di minus 9,6%.

"Ini untuk menggambarkan bahwa instrumen fiskal di seluruh dunia digunakan dan memang harus hadir dalam melindungi ekonomi negara masing-masing, namun kita akan upayakan APBN secara aktif dan efektif namun tetap hati-hati," pungkasnya.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya