JAKARTA - PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) menyatakan, pembangunan infrastruktur gas bumi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan dilaksanakan secara bertahap dalam lima tahapan.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengatakan tahapan, pembangunan infrastruktur gas bumi yang ditujukan untuk pemenuhan energi sektor komersial dan rumah tangga itu sesuai pertumbuhan penduduk di IKN Nusantara yang ditetapkan oleh Bappenas.
"Pada tahap 1 dan tahap 2, pembangunan infrastruktur gas di IKN akan memanfaatkan moda beyond pipeline yaitu CNG atau LNG dan disebut skenario bridging," katanya seperti dilansir Antara dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (13/6/2023).
"Sedangkan, tahap 3 hingga 5, akan menggunakan pipa penyalur yang sumber gasnya berasal dari pipa Senipah-Balikpapan sebagai skenario utama," sambungnya.
Menurut dia, PGN mendukung penuh program strategis pemerintah dalam mengembangkan IKN Nusantara di Kalimantan Timur melalui penyediaan energi yang bersih.
Dia mengatakan pihaknya menerapkan keseimbangan Tiga Pilar (Trilema) Energi dalam utilisasi gas bumi di IKN yang mana gas bumi memiliki peran sebagai energi transisi menuju target net zero emission (NZE).
Achmad menambahkan PGN telah merambah wilayah Kaltim dalam utilisasi gas bumi, sehingga dalam pengembangannya dapat menjangkau IKN Nusantara.
Di wilayah Kaltim, PGN mengelola penyaluran gas secara terintegrasi meliputi pipa transmisi Senipah-Balikpapan; jargas di Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Bontang, dan Kota Balikpapan; pipa transmisi Tanjung Santan-KM53-SKG Bontang; SPBG Balikpapan; LNG Filling Station Bontang, dan LNG ritel ke industri dan komersial.
Potensi kebutuhan gas bumi di IKN mencapai 12,6 BBTUD hingga tahap 5 dengan menurunkan emisi 45.852 ton CO2 per tahun.
Achmad juga mengatakan untuk suplai gas di IKN, PGN akan menyediakan dari lapangan di Kaltim melalui pipa Senipah-Balikpapan.
Kemudian, dapat pula menggunakan LNG filling station milik PGN berkapasitas 12,8 BBTUD dengan alokasi gas tersedia 4-7 BBTUD.
Sedangkan, SPBG Balikpapan yang dioperasikan Pertamina Retail memiliki kapasitas 1 BBTUD dengan ketersediaan 0,2-0,4 BBTUD. PGN juga masih memiliki alokasi LNG Kayan sebesar 5 BBTUD, dengan alokasi tersedia 2,5 BBTUD.