7 Fakta Impor KRL Bekas Jepang Sudah Pasti Batal

Safina Asha Jamna, Jurnalis
Senin 26 Juni 2023 05:07 WIB
KRL Jabodetabek (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah memastikan bahwa impor KRL bekas Jepang sudah pasti batal.

Adapun keputusan tersebut setelah dilakukan rapat dengan stakeholder terkait dengan impor KRL bekas dari Jepang.

"Jadi kami sudah rapatkan mengenai KRL kita tidak akan mengimpor barang bekas," ujar Menteri Luhut.

Dirangkum Okezone, Senin (26/6/2023) berikut ini fakta impor KRL bekas Jepang sudah pasti batal.

1. Langgar 3 aturan

Luhut mengatakan bahwa jika impor KRL bekas Jepang tersebut dilakukan akan melanggar tiga aturan, yakni Peraturan Presiden, Perindustrian, serta dari Kemenhub.

2. Perhitungan sudah matang

Adapun keputusan menolak impor KRL ini disebut Luhut sudah diambil melalui berbagai perhitungan yang matang dan tidak ada masalah.

 3. Tak Ada Masalah

"Ga ada masalah sudah kita hitung semua kita exercise ada jago-jagonya di sana yang ahlinya dan mereka memaparkan kemarin semua kendala-kendala bisa diselesaikan," kata Luhut.

4. Dampaknya

Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero Didiek Hartantyo mengatakan bahwa larangan impor KRL bekas oleh pemerintah akan berdampak pada dua hal, yakni adanya pembengkakan nilai investasi PT KAI untuk pengadaan kereta baru, dan pembengkakan pada PSO atau subsidi tarif untuk masyarakat.

5. Lebih Mahal

Hal itu dikarenakan pengadaan kereta baru dari INKA memiliki harga yang lebih mahal ketimbang membeli kereta bekas. Sehingga KAI setidaknya perlu menyiapkan uang investasi sekitar Rp4 triliun.

6. Akan retrofit

Namun, Didiek mengatakan pihaknya akan tetap mengikuti keputusan pemerintah yang melarang importasi kereta bekas dari Jepang tersebut. Sehingga untuk menutupi kebutuhan yang terus terjadi, pihaknya bakal melakukan retrofit atau peremajaan kereta lama sambil menunggu kereta produksi INKA rampung.

 7. Nilai Investasi

"Jadi kita akan mengikuti peraturan, sehingga untuk (tidak) melakukan importasi atau kereta bukan baru pasti ada konsekuensi kan. Nilai investasi maupun PSO-nya kan. Kita sedang godok dengan semua stakeholder," ujar Didiek.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya