JAKARTA - PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) atau Amar Bank akan memperkuat pembiayaan ke pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Hal ini dilakukan setelah AMR melakukan kolaborasi strategis dengan platform financial technology (fintech) peer-to-peer (P2P) lending Investree.
AMAR pada kuartal I-2023 mencatat laba bersih Rp34,4 miliar. Angka ini naik dibandingkan dengan kerugian bersih sebesar Rp8,8 miliar pada periode tahun sebelumnya.
Direktur SME, Korporasi, dan Operasional Amar Bank Eka Banyuaji mengatakan, kolaborasi antara Amar Bank dan Investree berjalan dengan sangat baik. Total kredit aktif Amar Bank hingga kuartal pertama 2023 adalah sebesar Rp 2,4 triliun didukung oleh kerja sama dengan platform digital, termasuk Investree.
"Pertumbuhan portofolio kredit juga baik. Kami juga mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam menjangkau nasabah," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (27/6/2023).
Rasio kredit macet (NPL) Amar Bank tetap terjaga dengan baik pada angka 1,84% (net) di kuartal pertama tahun 2023. Reliance juga memproyeksi pertumbuhan pinjaman sebesar 18,2% di tahun 2023, terutama didorong oleh potensi produk yang memfasilitasi pinjaman lebih mudah bagi UMKM.
BACA JUGA:
Menurut Eka, kolaborasi yang dilakukan Amar Bank dengan Investree bertujuan untuk menjangkau lebih banyak nasabah dan sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Amar Bank juga akan terus menggaet kerja sama dengan platform digital lainnya guna menjangkau lebih banyak debitur yang selama ini belum tersentuh oleh Amar Bank.
Hingga kuartal pertama 2023, Amar Bank mencatatkan pertumbuhan dan kinerja positif dengan peningkatan pendapatan operasional sebesar 16,49% YoY atau setara dengan Rp40,1 miliar, mencapai Rp 283,7 miliar dibandingkan Rp 243,6 miliar pada periode yang sama di tahun 2022.
Pada kuartal pertama tahun 2023, penyaluran kredit aktif meningkat menjadi sekitar Rp682 miliar, meliputi Partnership dan SME & Commercial.