Seblak Tasik 3 Putra awalnya hanya dia dan istri yang menjalankan usaha itu. Kini sudah ada 16 karyawan yang dipekerjakan.
Lewat usaha itu, dia sudah berinvestasi dengan membeli properti, yakni sebuah rumah. Dia pun tidak menyangkan usahanya terus berkembang tidak seperti bakso.
Pria berusia 29 tahun itu mengatakan dalam usaha seblak terkadang tantangannya adalah bahan baku. Sebab, harga cabai dan telur yang menjadi kebutuhan pokok kerap melonjak di pasaran.
Namun, dia tidak bisa serta merta menaikkan harga seblak usahanya yang dibanderol Rp10 ribu sampai dengan Rp20 ribu per porsi. Hal itu agar tidak memberatkan para pelanggan.
"Jadi, pintar-pintaran saya saja agar harga tidak naik," katanya.
Ari Abdul masih ingin mengembangkan usahanya lagi ke depan. Pasalnya, dia tidak mau berhenti meskipun sudah punya tujuh cabang.
"Ingin menambah cabang lagi. Itu target saya," ucapnya.
(Dani Jumadil Akhir)