JAKARTA - International Monetary Fun (IMF) siap memberikan USD3 miliar atau setara Rp45,1 triliun (kurs Rp15.043 per USD) kepada Pakistan. Ini sebagai dana talangan untuk menyelamatkan ekonomi Pakistan yang sedang mengalami kesulitan.
Seorang pejabat tinggi IMF, Nathan Porter, mengungkapkan perjanjian tersebut disetujui Dewan Eksekutif IMF.
Adapun ekonomi Pakistan telah menghadapi beberapa guncangan eksternal, termasuk bencana banjir pada 2022 yang menewaskan 1.739 orang, dan menyebabkan kerugian USD30 miliar yang berdampak pada jutaan orang Pakistan.
Negara itu juga dilanda lonjakan harga komoditas internasional menyusul perang Rusia di Ukraina.
Pakistan juga berupaya mengurangi impor dan defisit perdagangan, cadangan devisa telah menurun ke tingkat yang sangat rendah dan kondisi likuiditas di sektor listrik dan energi juga tetap akut.
“Mengingat tantangan-tantangan ini, pengaturan baru akan memberikan jangkar kebijakan dan kerangka kerja untuk dukungan keuangan dari mitra-mitra multilateral dan bilateral di masa mendatang,” ujarnya, dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (1/7/2023).
Porter mengatakan selama beberapa hari terakhir, pihak berwenang Pakistan telah mengambil langkah tegas untuk membuat kebijakan lebih sejalan dengan program reformasi ekonomi yang didukung oleh IMF.
Paket dana talangan yang disetujui itu lebih besar daripada yang diharapkan Pakistan. Negara itu sedang menunggu pelepasan sisa USD2,5 miliar dari paket dana talangan 2019 sebesar USD6,5 miliar yang tenggatnya adalah Jumat ini.