JAKARTA – Layanan Kereta Api Argo Parahyangan dipastikan tetap beroperasi meski nantinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung beroperasi.
KA Argo Parahyangan dan Kereta Cepat sama-sama melayani rute Jakarta-Bandung.
Adapun untuk kereta cepat dijadwalkan beroperasi dan diresmikan pada 18 Agustus oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Okezone merangkum fakta-fakta KA Argo Parahyangan, Minggu (9/7/2023):
1. Nasib KA Argo Parahyangan
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal mengatakan, layanan KA Argo Parahyangan tidak akan mengalami perubahan atau diberhentikan layanannya meski rute kedua KA tersebut sama-sama melayani relasi Jakarta-Bandung.
"KA Argo Parahyangan tetap berjalan, tidak ada perubahan," katanya saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, 5 Juli 2023.
2. Perbandingan Tarif KA Argo dengan Kereta Cepat
Juru Bicara Kementrian Perhubungan Adita Irawati mengungkapkan bahwa pembahasan mengenai besaran tarif antar kedua moda transportasi tersebut. Sebab besaran tarif KCJB juga belum ditetapkan.
"Karena kan harus dilihat juga KCIC juga harus dicek juga pricingnya. Terus juga macem-macem lah, tadi pagi baru meeting untuk membahasnya," jelasnya
Adapun terkait dengan tarif kedua moda transportasi tersebut tidak terlalu jauh di mana jika merujuk KAI Acces, KA Argo Parahyangan dikenakan tarif Rp150 ribu hingga Rp200 ribu.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan sendiri menginginkan tarif di bawah Rp250.000 untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan jarak terjauh yakni dari Stasiun KCIC Halim, Jakarta hingga ke Stasiun Tegalluar, Bandung.
3. Kata Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil buka suara soal rencana Kereta api relasi Jakarta-Bandung, Argo Parahyangan dihentikan demi memastikan kelangsungan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Dirinya menekankan bahwa baik Kereta Argo Parahyangan maupun Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki tujuan yang sama yaitu mengangkut penumpang. Namun, pria yang akrab disapa Kang Emil akan mendahulukan yang lebih cepat melayani masyarakat.
"Jadi poinnya dipahami bahwa itu kan dua urusan yang sama angkut penumpang Jakarta-Bandung ada 2 pilihan tentulah kita dahulukan proyek baru yang memang melayani masyarakat dengan lebih cepat," tegasnya.
(Feby Novalius)