Hutama Karya memang tengah melakukan asset recycling pada ruas tol, aksi tersebut merupakan strategi pemegang saham untuk memperoleh pendanaan baru.
Karena itu, Tiko memastikan pendanaan atas proyek Hutama Karya tidak harus dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Namun, juga bisa diperoleh dari investor melalui divestasi jalan tol.
Kementerian BUMN, lanjut Tiko, memastikan ruas tol milik Hutama Karya akan lebih banyak dijual ke investor. Aksi tersebut mulai dilakukan pada 2026 mendatang.
"Jadi itu kita bikin recycling, tapi mungkin baru 2026 ke atas baru bisa kelihatan, lebih banyak di jual dibandingkan dibangun lagi. Karena nanti dibangun, dilepas, dibangun dilepas, ini harapannya ini terus berjalan," tutur dia.
"Jadi HK ini kita terus dorong, tapi kita nggak mau PMN terus, jadi sebagian PMN dan sebagian dikurangi dengan dilepas ke investor," lanjutnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)