JAKARTA - Calon Presiden dari Partai PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo mengatakan pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) bukan sekedar pemindahan aktivitas pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan.
Namun sekaligus menjadi pusat pengembangan Sumber Saya Manusia (SDM) yang berdaya dan kompeten.
BACA JUGA:
Ganjar mengungkapkan gagasan pembentukan suatu creative hub yang menjadi wadah generasi muda untuk mengoptimalkan kemampuannya.
Hal itu dapat diwujudkan dengan visi dan misi sejalan dengan pemerintah untuk terus meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM).
"Dengan infrastruktur dan teknologi yang baik, maka imajinasi dan kreasi akan berkembang disana, sehingga dugaan saya akan banyak nanti kreatif hub yang nanti muncul disana, dan anak-anak punya potensi akan mengembangkan disana," kata Ganjar di Upperhils Convention Hall, Kota Makassar pada Kamis (13/7/2023).
BACA JUGA:
Menurut Ganjar, peningkatan IPM nasional dapat terwujud salah satunya indikatornya adalah populasi penduduk.
Sehingga, generasi muda dapat difokuskan untuk mendorong dan mewujudkan visi pembangunan nasional.
Mengutip data BPS, selama 2010–2022, IPM Indonesia rata-rata meningkat sebesar 0,77% per tahun.
Peningkatan IPM 2022 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
Pada dimensi pengetahuan, harapan lama sekolah penduduk umur 7 tahun meningkat 0,02 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 13,08 menjadi 13,10 tahun, sedangkan rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,15 tahun, dari 8,54 tahun menjadi 8,69 tahun pada tahun 2022.
"Karena pembangunan IKN bukan hanya pembangunan gedung, tapi kita bicara energi hijau, kita bicara ekonomi biru, dan SDM yang disiapkan, sehingga ketika orang berbicara IKN itu adalah cerita masa depan Indonesia," kata Ganjar.
Di samping itu Ganjar melihat Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur ini bukan sekedar pemindahan gedung dan layanan administrasi Kenegaraan.
Tapi sekaligus motor pemerataan pembangunan yang Indonesia sentris.
Pembangunan ibu kota yang dimulai dari nol itu memungkinkan agar kota di desain ke depannya menggunakan dan menghasilkan energi-energi yang ramah lingkungan.
Sehingga aktivitas kota bisa menghasilkan emisi yang serendah-rendahnya.
"Karena pembangunan IKN bukan hanya pembangunan gedung, tapi kita bicara energi hijau, kita bicara ekonomi biru, dan semua infrastruktur disiapkan, sehingga ketika orang berbicara IKN itu adalah cerita masa depan Indonesia," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)