Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memprediksi penerbitan surat utang korporasi pada semester II-2023 akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan semester I-2023. Economist Research Division Pefindo, Suhindarto pernah bilang, ekspektasi tersebut lantaran suku bunga sudah mencapai puncaknya.
Sehingga suku bunga berpotensi menurun dengan inflasi yang sudah masuk rentang target.
"Jadi, kami mengharapkan ke depan penerbitan surat utang lebih tinggi lagi,"ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, dilihat dari sisi surat utang jatuh tempo pada semester II-2023 nilainya lebih tinggi ketimbang surat utang jatuh tempo pada semester I-2023.
Belum lagi, sampai 30 Juni kemarin, Pefindo juga telah menerima mandat di pipeline sekitar Rp 61 triliun. Dengan demikian, Suhindarto meyakini, penerbitan surat utang pada semester II-2023 akan lebih tinggi daripada semester I.
Kendati begitu, dirinya belum bisa memastikan nilai pasti dari penerbitan surat utang pada paruh kedua tahun ini. Tapi yang jelas, merujuk pada data pipeline yang masuk ke KSEI, sepanjang 1-13 Juli mendatang, niali penerbitan surat utang korporasi sudah mencapai Rp28,7 triliun.
Menurutnya, penerbitan Juli 2023 termasuk yang tertinggi. Sedangkan pada semester I-2023 kemarin, penerbitan surat utang korporasi tertinggi terjadi pada Maret senilai Rp25 triliun.
(Zuhirna Wulan Dilla)