JAKARTA - PT Pupuk Kaltim (PKT) direncanakan akan membangun pabrik baru di Fakfak, Papua Barat. Pabrik tersebut merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, nantinya pabrik tersebut untuk pemenuhan kebutuhan pupuk di dalam negeri dan untuk di ekspor.
BACA JUGA:
"Pabrik pupuk yang dibangun di Papua di Fakfak itu orientasinya tidak hanya memenuhi stok dalam negeri tetapi juga ekspor," kata Bahlil dalam keterangannya dikutip Sabtu (15/7/2023).
Pemenuhan pupuk nantinya akan diprioritaskan di wilayah timur Indonesia, sementara sejeumlah negara menjadi tujuan ekapor pabrik pupuk tersebut mulai dari Australia, Papua Nugini (PNG) dan Filipina.
"Jadi ekspor ke Australia, ekspor ke PNG, ekspor ke Filipina dan untuk menyuplai pupuk di kawasan timur Indonesia, karena di kawasan timur Indonesia belum ada pabrik pupuk," ungkapnya.
BACA JUGA:
"Jadi pabrik pupuk ini dibangun tidak hanya untuk konsumsi orang Fakfak, tapi orang Fakfak memberikan kontribusi pembangunan pupuknya kepada dunia, khususnya Australia, PNG, Filipina dan sebagian kawasan Republik Indonesia," sambungnya.
Selain itu, pembangunan pabrik pupuk tersebut juga diharapkan memberikan multiplier effect untuk masyarakat di kawasan pabrik tersebut.
"Ini bayangkan multiplier effect ekonominya, lapangan pekerjaan perputaran uang, PAD, mamak-mamak yang jual ikan dan sayur, itu akan dampaknya semua ke situ," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi, mengatakan proses pekerjaan awal pembangunan pabrik baru di Fakfak bakal dimulai pada akhir 2023.
Jika semuanya berjalan dengan lancar, maka pembangunan pabrik ini akan mengantarkan industri pupuk nasional menjadi yang terbesar di Asia Pasifik.
"Ini juga yang menjadi cita-cita PKT sebagai penyokong ketahanan pangan nasional sekaligus mengharumkan nama Indonesia di kancah global,” tuturnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)