JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan kesiapannya apabila diminta memimpin Indonesia pada ajang kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Namun, tegas Erick, asal ada kesepakatan dan komiten bersama yang bertujuan memajukan Indonesia.
"Itu ada prosesnya, apakah proses koalisi terjadi, kedua kecocokan Capres dan Wapres, saya tegak lurus dengan presiden. Kalaupun ada kesepakatan saya bilang, saya perlu lebih. Bukan kesepakatan politik, tapi kesepakatan negara ini mau dibawa ke mana, jangan kita bicara kekuasaan tetapi juga kondisi rakyat tidak baik-baik saja," ujar Erick Thohir, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Saat ini kondisi perekonomian Indonesia sudah berjalan cukup baik diatas 5% secara tahunan pada 2022 lalu. Momentum tersebut yang menurutnya masih harus dijaga dan tidak boleh rusak oleh kontestasi Pemilu 5 tahunan.
"Dan saya kembali saya bilang, saya tidak mau jadi bagian yang berkuasa tapi justru merusak bangsa ini, mendingan tidak," tegas Erick Thohir.
Menurut Erick, yang paling penting adanya hajatan negara ini adalah menjaga kondusivitas masyarakat. Hal itu merupakan modal utama kondisi ekonomi Indonesia tetap tumbuh positif.
Di samping itu, saat ini Indonesia tengah menghadapi isu besar yaitu masalah kesenjangan. Baik kesenjangan ekonomi yang praktis menyeret kesenjangan ekonomi masyarakat.