"Tidak berarti kita sloppy atau ugal-ugalan, karena itu kita hati-hati sekali," ungkap Sri.
Selain itu, Sri menyinggung berbagai permasalahan yang sedang dihadapi Indonesia.
Seperti halnya masalah demografi dan tantangan perubahan iklim.
Terlebih di era teknologi digital yang telah melesat tajam menjadi salah satu instrumen dalam membentuk masa depan.
"Banyak sekali negara yang sudah invest di bidang digital technology, apalagi kalau sekarang dibahasnya itu Artificial Intelligence (AI). Ini adalah masa-masa awal dari exponential development dari teknologi digital," tambah Sri.
Hal ini akan memberi dampak besar terhadap perubahan.
Sebab banyak pemikiran yang juga berubah dengan adanya teknologi digital.
"Salah satu yang paling mudah contohnya adalah setelah pandemi, bagaimana sebuah shock itu shaping people behavior atau habit. Pandemi 3 tahun banyak orang yang kerja dari rumah, yang tadinya itu unthinkable, internet menjadi sangat penting, maka kita membangun satelit, BTS, terlepas dengan adanya masalah dengan 'itu'," pungkasnya.
Baca Selengkapnya: Disindir Jadi Menkeu Utang Melulu, Sri Mulyani: Anda Ketinggalan Kereta
(Zuhirna Wulan Dilla)