JAKARTA – Pasutri yang berasal dari Samarinda, Kalimantan Timur, bekerja sebagai badut jalanan yang berkeliling dan berhasil menghasilkan uang hingga Rp10 juta dalam sehari selama dua jam.
Saat mengamen sebagai badut, mereka berpindah-pindah lokasi, seperti di lampu merah, SPBU, hingga di tempat-tempat ramai.
Namun, rasanya tidak adil apabila dibandingkan dengan pekerja di Jakarta yang hanya mendapatkan gaji minimum (UMR) sebesar Rp4,9 juta perbulan dan masih harus berjuang melawan panas-terik dengan menjaga penampilan tetap sempurna.
Tetapi pasutri yang hanya ngamen sebagai tokoh kartun lucu hanya menjual kesedihan di tengah lampu merah, dengan membawa dua anaknya yang masih kecil-kecil agar mengiris empati para pengguna jalan.
Memperoleh penghasilan Rp10 juta dalam sehari tentu menjadi impian semua orang, sedangkan pekerja UMR belum tentu bisa mendapatkan penghasilan yang sama dalam 10 hari kerja hanya bekerja selama dua jam per hari.