"Konsumsi listrik bisnis tumbuh kuat double digit hingga 13% yoy di Juni 2023, namun listrik industri melambat, terkontraksi hingga -5,3% yoy. Ini tentu harus kita lihat korelasinya dengan impor yang menurun terutama impor untuk barang-barang bahan baku dan bahan modal yang mempengaruhi sektor industri," ujar Sri.
Konsumsi semen domestik juga terkontraksi -0,3% yoy sesudah bulan lalu melonjak tinggi sekali. "Ini karena ada koreksi jumlah hari, karena terjadinya jumlah hari libur pada bulan-bulan sebelumnya, yang terkoreksi pada bulan Mei dan di bulan Juni terkoreksi kembali," tambah Sri.
Dia mengatakan, dari semua indikator ini, di satu sisi optimisme memberikan keyakinan bahwa hingga kuartal II-2023 nampaknya berbagai indikator Indonesia masih cukup positif.
"Namun, tanda-tanda terjadinya rembesan dari pelemahan global sudah mulai terlihat dari beberapa indikator kita," pungkasnya.
(Taufik Fajar)