JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa meski selesainya Sodetan Ciliwung, Bendungan Ciawi-Sukamahi, baru hanya bisa menyelesaikan permasalahan banjir di Jakarta sekitar 62%.
"Dan dengan selesainya sodetan Ciliwung ini juga menyelesaikan banjir jakarta, baik tadi yang bendungan Ciawi-Sukamahi, sodetan ciliwung, normalisasi ciliwung, banjir kanal timur, itu bisa menyelesaikan baru kira kira 62% dari persoalan banjir yang ada di Jakarta," kata Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan Sodetan Ciliwung, Jakarta Timur, Senin (31/7/2023).
"Artinya masih ada PR 38 persen, ini yang harus dikerjakan bersama sama KemenPUPR dan Pemprov DKI jakarta. Sekali lagi harus dikerjakan bersama sama kementerian PUPR dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta, bersama sama. Ini persoalan yang sangat kompleks dan tidak mudah," tambahnya.
Tidak hanya itu, Jokowi mengatakan bahwa penanganan banjir di Jakarta belum cukup meski telah diselesaikan Sodetan Ciliwung. Menurutnya, masih ada 12 sungai lagi selain Ciliwung yang harus ditangani secara baik.
"Dan untuk penanganan banjir di Jakarta itu belum cukup. Karena kita di Jakarta tidak hanya mengurusi yang namanya sungai Ciliwung saja. Ada 12 sungai yang lain yang juga perlu ditangani secara baik. Ya Sungai Sunter, Sungai Cipinang, Sungai Baru barat, Sungai baru timur, Sungai Mookervart, Sungai Pesanggrahan dan lain-lainnya," kata Jokowi.
Meski begitu, Jokowi mengungkapkan bahwa permasalahan Sodetan Ciliwung telah hampir 11 tahun tidak diselesaikan dengan baik. Jokowi pun bersyukur bahwa hari ini Senin (31/6), dirinya bisa meresmikan Sodetan Ciliwung.
"Urusan sodetan Ciliwung ini sudah bertahun-tahun sudah hampir 11 tahun, dan hari ini alhamdulillah selesai," kata Jokowi.
Dengan diselesaikan Sodetan Ciliwung, Jokowi mengatakan bahwa hal tersebut bisa menyelesaikan permasalahan banjir di enam kelurahan.
"Ini bisa menyelesaikan paling tidak enam kelurahan nggak banjir lagi," kata Jokowi.
(Taufik Fajar)