JAKARTA – Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono meresmikan sodetan kali Ciliwung. Pembangunan sodetan kali Ciliwung ini dimulai awal sejak tahun 2013.
Proyek sodetan Kali Ciliwung merupakan strategi pemerintah dalam rangka mengatasi permasalahan banjir yang ada di Jakarta. Menurut Presiden Jokowi, pembangunan sodetan ini dapat mengatasi banjir di enam kelurahan.
Namun penanganan banjir di Jakarta masih belum belum cukup karena masih ada sungai-sungai lainnya yang juga perlu ditangani selain Sungai Ciliwung, seperti Sungai Krukut, Pesanggrahan, dan Mookervart.
"Dengan selesainya Sodetan Ciliwung ditambah adanya Bendungan Ciawi dan Sukamahi, normalisasi Sungai Ciliwung, dan Kanal Banjir Timur bisa menyelesaikan sekiranya 62% permasalahan banjir di Jakarta. Masih ada 38% lagi yang harus dikerjakan bersama-sama oleh Kementerian PUPR dan Pemprov DKI," ujar Presiden Jokowi saat meresmikan Sodetan Kali Ciliwung.
Pembangunan Sodetan Ciliwung berupa terowongan sepanjang 1.268 meter dengan 2 jalur pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter, berfungsi mengalirkan 60 m3/detik debit banjir dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang. Pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (WIKA)- PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan anggaran sekitar Rp1,2 triliun.
Menteri Basuki menjelaskan, Sodetan Ciliwung dapat mengalirkan debit Sungai Ciliwung sebesar 60 m3/detik ke Kanal Banjir Timur. Sehingga sodetan ini dapat mengurangi area terdampak banjir seluas 107 ha.