Perusahaan Truk Hampir 1 Abad Ini Tutup, 33 Ribu Orang Kena PHK

Sri Kurnia Ningsih, Jurnalis
Kamis 03 Agustus 2023 12:11 WIB
Yellow Corp Tutup. (Foto: Okezone.com/Reuters)
Share :

JAKARTA - Perusahaan angkutan truk yang berusia 99 tahun menghentikan operasinya. Hal ini membuat 30.000 orang kehilangan pekerjaan.

Yellow Corp merupakan perusahaan logistik yang pernah jaya di bidangnya. Namun kondisi sekarang ini antara perusahaan dengan serikat pekerja yang mewakili sekitar 22.000 pengemudi dan pekerja dok sedang dalam negosiasi.

Seminggu lalu, serikat pekerja membatalkan ancaman pemogokan yang dipicu kegagalan perusahaan untuk berkontribusi pada rencana pensiun dan asuransi kesehatannya. Serikat pekerja pun memberi perusahaan satu bulan tambahan untuk melakukan pembayaran yang diminta.

Tetapi pada pertengahan minggu lalu, perusahaan telah berhenti mengambil barang dari pelanggannya dan hanya melakukan pengiriman barang yang sudah ada dalam sistemnya, menurut serikat pekerja dan Satish Jindel, konsultan industri angkutan truk.

"Sangat disayangkan tetapi tidak mengejutkan. Perusahaan truk itu secara historis membuktikan bahwa ia tidak dapat mengelola dirinya sendiri meskipun ada miliaran dolar dalam bentuk konsesi pekerja dan ratusan juta dana bailout dari pemerintah federal," ujar Presiden Teamsters Sean O'Brien, dilansir dari dari CNN Business, Kamis (3/8/2023),

"Ini adalah hari yang menyedihkan bagi para pekerja dan industri pengangkutan Amerika,” sambung O'Brien.

Padahal perusahaan yang berbasis di Nashville, Tennessee, adalah perusahaan nasional dengan terminal dan karyawan yang tersebar lebih dari 300 terminal di seluruh negeri.

Para ahli di lapangan mengatakan itu terutama karena jumlah hutang yang tidak terjangkau, lebih dari biaya kontrak serikat pekerja, yang dilakukan di Yellow.

“Teamsters telah membuat serangkaian konsesi yang menyakitkan yang membuat mereka mendekati paritas upah dengan operator non-serikat,” kata CEO AFS Logistics, Tom Nightingale.

Sebuah perusahaan logistik pihak ketiga yang menempatkan pengiriman barang senilai sekitar $11 miliar setara dengan Rp setiap tahun dengan berbagai perusahaan angkutan truk.

Atas nama pengirim, dia mengatakan perusahaan mulai mengambil sejumlah besar utang 20 tahun yang lalu untuk mengakuisisi perusahaan angkutan truk lainnya.

Sekarang hutang mereka sangat besar, ada sekitar $1,5 miliar setara dengan Rp22. 353 di pembukuannya.

Ternyata ada dua pesaing nasional lainnya di segmen pasar angkutan truk Yellow yang juga berserikat, ABF Freight dan TForce.

Keduanya jauh lebih menguntungkan dalam beberapa tahun terakhir daripada Yellow, yang hanya membukukan laba operasi yang sempit pada tahun 2021 dan 2022 dan kerugian operasi sebesar $9,3 juta setara dengan Rp 141.350 pada kuartal pertama.

Ada laporan minggu lalu bahwa pengajuan kebangkrutan akan dilakukan pada 31 Juli, meskipun perusahaan hanya mengatakan minggu lalu bahwa mereka terus melakukan pembicaraan dengan Teamsters dan sedang mempertimbangkan semua opsinya.

Teamsters mengatakan pada hari Senin bahwa perusahaan tersebut mengajukan kebangkrutan. Dengan itu adanya pembayaran pajak oleh AS.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya