SBN yang seharusnya tahun ini secara netto diterbitkan Rp712,9 triliun, hingga akhir Juli 2023 hanya Rp184,1 triliun yang direalisasi, atau hanya 25,8% dari total. Angka ini juga turun tajam 17,8% dibandingkan tahun lalu.
"Sehingga, kalau kita lihat dari penerimaan negara yang masih baik, dan belanja kita yang tetap terjaga, maka kita bisa menurunkan penerbitan SBN atau SUN yang hanya 25,8% saja," tambah Sri.
Lembaga pemeringkat kredit R&I pada 25 Juli 2023 menaikkan outlook rating Indonesia dari stable menjadi positif. Hal ini didukung kinerja ekonomi yang kredibel di tengah ketidakpastian ekonomi global.
(Zuhirna Wulan Dilla)