RI Masih Kekurangan 12,1 Juta Unit Rumah, Intip Peluang Sektor Properti

Nasya Emmanuela Lilipaly, Jurnalis
Senin 21 Agustus 2023 12:02 WIB
RI Masih Kekurangan 12,1 Juta Unit Rumah (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Intip peluang sektor properti di tengah backlog perumahan mencapai 12,1 juta unit. Terlebih lagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta Real Estate Indonesia (REI) untuk melihat ini sebagai peluang.

Dalam Musyawarah Nasional (Munas) REI pekan lalu, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa sektor properti hingga real estat telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan ekonomi Indonesia.

Sepanjang 2018-2022 kontribusi dari sektor ini setiap tahunnya mencapai Rp2.300 triliun-Rp2.800 triliun atau 16% dari Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi Indonesia.

Selain kontribusi dari sisi ekonomi, sektor properti, real estat, dan konstruksi juga melibatkan banyak tenaga kerja dalam perputaran ekonominya yakni mencapai 13-19 juta orang. Sektor properti, real estat dan konstruksi juga dapat memberikan efek berganda kepada 185 subsektor industri lainnya, dari bahan bangunan seperti semen, besi, batu bata, hingga furnitur, elektronik, dan peralatan rumah tangga.

Saat ini peluang sektor properti di Indonesia masih sangat besar karena pertumbuhan keluarga baru mencapai 700-800 ribu per tahunnya dan backlog kepemilikan rumah di Indonesia masih 12,1 juta.

Country Manager Rumah.com Marine Novita menyambut baik apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo tersebut dan menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Presiden beserta Kabinet Indonesia Maju atas dukungannya selama ini, sehingga dunia usaha real estat dan properti bisa terus bertumbuh, di mana hal ini sejalan dengan data Indonesia Property Market Report Q2 2023.

"Berdasarkan data indeks harga properti terus mengalami kenaikan yaitu sebesar 2,4% secara kuartalan dan 6% secara tahunan sehingga menjadi indikasi pasar properti masih kondusif. Meskipun demikian indeks suplai turun sebesar 4,1% secara kuartalan dan indeks permintaan turun sebesar 6,1% secara kuartalan," katanya dalam risetnya, Jakarta, Senin (21/8/2023).

Kondisi pasar properti pada kuartal kedua tahun ini yang menunjukkan penurunan pada indeks suplai dan permintaan secara kuartalan merupakan kondisi yang tipikal terjadi setiap kuartal genap.

Hal ini dikarenanakan adanya Hari Raya Idul Fitri di awal kuartal, tahun ajaran baru, dan Idul Adha di akhir kuartal. Sehingga secara umum, konsumen lebih berfokus pada pengeluaran konsumtif daripada kebutuhan primer.

Turunnya indeks suplai dan permintaan pada kuartal kedua tahun ini terjadi baik pada sektor rumah tapak maupun apartemen. Pada sisi suplai, penurunan pada sektor rumah tapak maupun apartemen hampir sama besar.

Sementara pada sisi permintaan, terjadi penurunan permintaan terhadap rumah tapak sebesar 6,5% secara kuartalan sementara pada apartemen turun sebesar 2,4% secara kuartalan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya