Harga Minyak Semakin Tertekan, Brent Dibanderol USD84 per Barel

Hafizhuddin , Jurnalis
Rabu 23 Agustus 2023 07:20 WIB
Harga Minyak Mentah 2023. (Foto: Okezone.com/Reuters)
Share :

JAKARTA - Harga minyak turun lagi di akhir perdagangan Selasa. Harga minyak dunia turun karena investor fokus pada kelesuan ekonomi China yang membuat permintaan menurun dari importir minyak mentah terbesar dunia itu.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober merosot 43 sen atau 0,5% menjadi USD84,03 per barel di London ICE Futures Exchange. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober yang lebih aktif tergelincir 48 sen menjadi USD79,64 per barel di New York Mercantile Exchange.

Kontrak WTI bulan depan turun 37 sen menjadi USD80,35 per barel dengan volume yang sangat terbatas menjelang masa berlakunya yang akan segera berakhir.

Ekonomi terbesar kedua dunia, China dianggap penting untuk menopang permintaan minyak selama sisa tahun ini. Aktivitas ekonomi yang menurun membuat pasar frustasi karena stimulus yang dijanjikan tidak memenuhi harapan, termasuk penurunan suku bunga pinjaman utama yang lebih kecil dari perkiraan.

“Pemangkasan produksi Saudi dan Rusia sebagian besar telah dinegasikan oleh melemahnya permintaan minyak mentah dari China yang tampaknya meningkat pada bulan lalu dan cenderung berlanjut sepanjang sisa musim panas,” kata Presiden Ritterbusch and Associates LLC, Jim Ritterbusch, dikutip dari Antara, Rabu (23/8/2023).

Hal lain yang membuat harga minya turun adalah pejabat Bank Sentral AS tidak mengesampingkan kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk menahan inflasi.

Meski demikian, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API), AS terus menarik stok minyak mentah yang turun sekitar 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 18 Agustus.

Di sisi lain, para menteri perminyakan Irak dan Turkiye telah membahas pentingnya melanjutkan aliran minyak setelah menyelesaikan pemeliharaan pipa, kantor berita Irak melaporkan, sebuah perkembangan yang dapat meningkatkan pasokan global.

Turkiye telah menghentikan ekspor Irak sebesar 450.000 barel per hari atau sekitar 0,5% dari pasokan global melalui pipa utara Irak-Turki pada Maret setelah keputusan arbitrase Kamar Dagang Internasional.

“Dimulainya kembali ekspor seperti itu dapat menambah hampir setengah juta barel per hari pada pasokan minyak global dan mengurangi pengurangan produksi tambahan secara signifikan di Arab Saudi yang diperkirakan akan berlanjut hingga bulan depan,” kata Ritterbusch.

Secara terpisah, Shell mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kemungkinan kebocoran pada pipa minyak Trans Niger berkapasitas 180.000 barel per hari, meskipun tidak ada force majeure yang diumumkan.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya