JAKARTA – Amazon memberi peringatan kepada beberapa pekerja kantornya yang berbasis di Amerika Serikat. Hal ini dilakukan dengan cara terus memantau kehadiran mereka di tempat kerja dan dengan mengirimkan email kepada pekerja yang diyakini tidak mematuhi kebijakan kembali ke kantor.
Peringatan tersebut membuat Amazon bertekad untuk menegakkan peraturannya di tengah penolakan oleh karyawan terhadap kebijakan. Kebijakannya, antara lain yaitu mengharuskan pekerja untuk melapor ke kantor setidaknya tiga hari dalam seminggu dan mendorong perusahaan untuk mengurangi pekerjaan jarak jauh.
Beredar juga sebuah tangkapan layar email yang menunjukkan bahwa Amazon mengatakan kepada beberapa karyawan bahwa, “Saat ini tidak memenuhi harapan kami untuk bergabung dengan rekan kerja Anda di kantor setidaknya tiga hari seminggu, meskipun gedung yang ditugaskan kepada Anda sudah siap,” dikutip dari CNN Business, Kamis (24/08/2023).
“Kami berharap Anda mulai datang ke kantor tiga hari atau lebih dalam seminggu sekarang,” lanjut email tersebut.
Selain itu, sejak kebijakan tersebut berlaku pada bulan Mei, banyak karyawan Amazon yang telah mematuhi aturannya. “dan Anda juga dapat merasakan lonjakan energi dan kolaborasi yang terjadi di antara orang-orang Amazon dan seluruh tim.”
Di Blind, platform media sosial tempat para pekerja berbicara secara anonim tentang perusahaan mereka, sebuah jajak pendapat tentang email mendapatkan ribuan tanggapan yang menyatakan pesan Amazon sebagai “BS.”
Beberapa pengguna yang diidentifikasi sebagai karyawan Amazon di platform tersebut menyatakan kemarahannya terhadap email tersebut, sementara yang lain mendukung tindakan keras perusahaan tersebut.
Namun, karyawan Amazon lainnya menyatakan bahwa mereka menerima email tersebut meskipun telah mematuhi kebijakan, dan beberapa mengatakan bahwa mereka tidak menerima email perusahaan meskipun tidak pernah masuk ke kantor.
Menanggapi permintaan komentar CNN, Amazon mengatakan pihaknya menindaklanjuti untuk mengklarifikasi siapa yang seharusnya menerima pesan asli: mereka yang jarang menggunakan lencana ID tempat kerja mereka untuk memasuki gedung kantor Amazon.
“Email itu dikirimkan kepada karyawan yang telah mendapatkan lencana dalam waktu kurang dari 3 hari dalam seminggu selama 5 atau lebih dalam 8 minggu terakhir, belum mendapatkan lencana dalam 3 hari seminggu selama 3 atau lebih dalam 4 minggu terakhir, dan kepada mereka yang gedungnya telah dirusak serta baru akan siap untuk 8 minggu atau lebih,” kata catatan tindak lanjut kepada karyawan, yang salinannya dibagikan kepada CNN.
Email tindak lanjut menyatakan bahwa beberapa orang mungkin telah menerima pemberitahuan karena ada kesalahan dan juga mendesak menghubungi manajer mereka untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
Amazon juga memberikan sinyal kepada para pekerja bahwa mereka melacak kehadiran mereka setelah lebih dari 1.000 karyawan perusahaannya melakukan pemogokan pada bulan Mei untuk memprotes kebijakan kantor. Penyelenggara pemogokan menyebut pendekatan perusahaan tersebut sebagai mandat yang “kaku dan universal”.
Pada awal pandemi, perusahaan-perusahaan raksasa teknologi telah memimpin dalam penerapan kebijakan kerja jarak jauh. Kini, banyak perusahaan yang bergerak ke arah sebaliknya, dan Amazon bukan satu-satunya yang melakukan hal tersebut. Pada bulan Juni, Google mengumumkan rencana untuk menerapkan jadwal hybrid tiga hari seminggu dengan lebih ketat.
Pada bulan yang sama, Meta juga meminta para pekerja kantornya untuk menerapkan jadwal tatap muka selama tiga hari mulai bulan September, meskipun ada prediksi sebelumnya pada tahun 2020 oleh CEO Mark Zuckerberg bahwa hingga separuh tenaga kerja perusahaan dapat bekerja dari jarak jauh pada tahun 2025.
Pada Minggu ini, Zoom, suatu perusahaan perangkat lunak yang identik dengan pekerjaan jarak jauh selama pandemi, juga mengumumkan kebijakan untuk kembali ke kantor yang mengharuskan karyawan berada di dekat kantor, yaitu “untuk berada di lokasi dua hari dalam seminggu.”
Bahkan pemerintah federal juga mendorong kembalinya pekerjaan tatap muka.
Namun, meskipun Amazon menegur karyawan tertentu pada minggu ini karena tidak hadir secara langsung, beberapa dari mereka tidak peduli terhadap peringatan tersebut.
“Negatif,” tulis salah satu karyawan Amazon di Blind. “Saya akan tetap WFH lho.”
(Kurniasih Miftakhul Jannah)