"Membuka peluang baru dalam mengembangkan industri berbasis rendah karbon dan akan menciptakan lapangan kerja hijau, sejalan dengan meningkatnya permintaan akan produk hijau dan ekonomi berkelanjutan," tuturnya.
Arifin menuturkan jika negara-negara ASEAN diantaranya Indonesia, Malaysia, Filipina, Myanmar, dan Vietnam memiliki sumber daya mineral dengan jumlah yang sangat besar, seperti nikel, timah, bauksit, dan elemen tanah jarang, yang bisa digunakan untuk mendukung transisi energi.
"Sehingga dibutuhkan pengolahan mineral, unit pemurnian, dan manufaktur untuk industri berbasis mineral, terutama untuk komponen teknologi energi bersih seperti solar PV, industri baterai, dan kendaraan listrik," pungkasnya.
(Taufik Fajar)