JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendorong penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih ramah lingkungan. Hal ini untuk meningkatkan kualitas udara yang saat ini buruk.
Namun Arifin belum bisa menegaskan soal adanya pembatasan Pertalite dan mengalihkan subsidi ke Pertamax. Pasalnya, Kementerian ESDM masih melakukan pendalaman terkait hal tersebut.
"Kita sedang lakukan pendalaman untuk segera supaya memang diambil langkah menyediakan BBM yang ramah lingkungan itu juga mengacu pada pengelaman di tempat tempat lain," pungkasnya, ketika ditemui dikantornya, Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (28/8/2023).
Lanjut Arifin, penggunaan BBM ramah lingkungan dilakukan guna membantu menekan emisi utamanya disektor transportasi.
Pemerintah saat ini sedang mengidentifikasi sumber-sumber polutan. Katanya, sejauh ini terdapat tiga sumber utama polusi yaitu, sektor transportasi, industri dan polusi dari pembangkit batu bara.
Dari sisi transportasi salah satu solusi yang bisa dilakukan yaitu menggunakan BBM dengan kadar oktan yang lebih tinggi.
"Ini kan memang solusinya salah satunya dengan itu, tapi kan CO2 kan sama saja hidrokarbon yang dipake untuk itu. Tapi yang digunakan untuk mengurangi monoksida terus kemudian sulfat itu timbal kalau ada itu memang harus dilakukan dengan perbaikan produksi BBM-nya," tutur Arifin.