Berbagai negara menghadapi keterbatasan ruang kebijakan, yang menimbulkan konsekuensi lambatnya dan tidak memadainya respons pemerintah di dalam mengatasi risiko global yang meningkat. Indonesia dari sisi domestik, tingkat konsumsi rumah tangga tahun 2024 diperkirakan masih relatif stabil dan kuat.
"Hal ini didukung oleh tingkat inflasi yang terkendali, peningkatan penciptaan kesempatan kerja, kenaikan gaji ASN dan pensiunan, serta dampak positif dari belanja penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024," ungkap Sri.
Selain itu, investasi diharapkan akan terus meningkat terkait sektor berbasis hilirisasi baik di bidang mineral maupun produk pertanian, juga penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN), termasuk pembangunan IKN.
"Berdasarkan hal tersebut, pemerintah memandang bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi 5,2% untuk RAPBN 2024 adalah proyeksi yang realistis," pungkas Sri.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)