"Eksekutif plan sudah kami lakukan entah dari sisi sumur development, eksplorasi, dan sebagainya. Demikian juga dari target-target sudah kita matangkan, termasuk berapa yang akan diinject CO2 nya, berapa yang masih diperbolehkan untuk diflaring, tentunya akan ktia coba penuhi aspirasi pemerintah untuk ready startup 2029," papar Nicke.
BACA JUGA:
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini postur pemegang saham Blok Masela terdiri dari 65% oleh INPEX Corporation, 20% PT Pertamina (Persero), dan 15% Petronas. Ke depan, ia tak menutup kemungkinan kehadiran pihak lain untuk melengkapi kompetensi Blok Masela.
Nicke pun tidak menutup kemungkinan untuk adanya pihak lain yang juga akan masuk dalam proyek ini.
"Tidak menutup kemungkinan untuk adanya pihak lain yang akan melengkapi kompetensi blok ini yang dalam eksekusinya dari sisi teknis memang cukup complicated hingga kita harus pastikan semua berjalan baik," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)