Namun, produk BBM yang menyasar atau dikonsumsi oleh masyarakat dengan ekonomi kelas menengah ke bawah tetap mendapat kompensasi pemerintah.
"Nah kalau yang bioethanol kan memang targetnya beda, middle up. Yang gak mampu tetap disubsidi. Yang middle up, yang pakai mobil mewah masa harus terus disubsidi? Harus ada kerja sama orang yang mampu untuk membantu orang yang kurang mampu," katanya.
Untuk diketahui, pemerintah terus mendorong penggunaan Bahan Bakar Minyak yang ramah lingkungan. Hal ini untuk meningkatkan kualitas udara yang kian memburuk saat ini.
Bahkan, pemerintah melalui Kementerian ESDM tengah mengkaji pembatasan Pertalite dan mengalihkan subsidi ke Pertamax.
(Taufik Fajar)